pengertian
artikel ilmiah populer
April 1, 2010
Pengertian
Artikel Ilmiah Populer
Artikel
mmerupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan
sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat
dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang
berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84).
Ada
beberapa pengertian lain dari artikel:
Artikel
merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur,
sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud karangan berupa
berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120)
Jenis-jenis
berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya (Tartono
2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum.
Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu
yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis
oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan
artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangka
artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
Pada
dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa
di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model
penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak
“njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan
juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di majalah).
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan
objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan,
dan biasa yang di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu
perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek
bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku, ada
satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal
dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan
ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan
dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171).
Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan
yang di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah
populer di tujukan kepada para pembaca umum, dan kita perlu membedakan antara
kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan di
pakai dalam komunikasi sahari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di pakai
oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-peretmuan
resm, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).
Langkah-langkah
dalam menulis artikel:
- Menguji gagasan
Prinsip
paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau
memasatikan topik atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di
tentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian.
(georgina
dalam Pranata 2002:124;band nadeak 1989:44)
- Pola penggarapan artikel
Ketika
hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan.
Soesono (1982:16-17) memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk
menyajikan artikel tersebut. Pola pemecahannya antara lain:
- Pola pemecahan topik :
Pola
ini untuk memcah topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan yang
menjadi subtopik / bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa.Pola
dan pemecahannya : pola ini lebih da hulu mengemukakan masalah yang masih
berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian
menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.
- Pola kronologi : pola ini
menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
- Pole pendapat : pola ini bisa di
pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya
sendiri tentang topik yang di kerjakan.
- Pola perbandingan : pola ini
membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan
persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering di gunkan
untuk menyusun tulisan.
Menulis
bagian pendahuluan
Untuk
bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan
(Soesono 1982 : 42). Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi
alternatif untuk mengawali penulisan artikel.
- Ringkasan
Pendahuluan
yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar
- Pernyataan yang menonojol
Pertanyaan
yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar bertujuan untuk membuat
pembaca merasa tertarik
- Pelukisan
Pendahuluan
yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin
tahu / ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam
artikel.
- Anekdot
Pembukaan
jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah-olah menjadi
fiksi
- Pertanyaan
Pendahuluan
ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang
bagus / baik.
- Kutipan orang lain
Pendahuluan
berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si pembaca, sekaligus
membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu
- Amanat langsung
Pendahuluan
berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa lebih akrab karena
seolah-olah tertuju kepada perorang-orangan.
Menulis
bagian pembahasan atau tubuh utama
Untuk
ini di sarankan bagiannya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing di
batasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca
beristirahat sejeak. Subjudul itu juga bertugas sebagai penyegar,
pemberi semangat baca yang baru (Soesono 1982: 46). Oleh karena itu, ada
baiknya subjudul tidak di tulis secara kaku.
Menutup
artikel
Dalam
sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya
memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa
saran, imbalan, ajakan dan sebagainya (Tartono 2005:88)
Pemeriksaan
isi artikel
Ketika
selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah
melakukan pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita
hasilkan kita baik, kita harus rajin memeriksa tulisan kita. Untuk
memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat membantu kita dalam
menjawab (Pranata 2002:129-130)
Untuk
pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca? Dapatkah
pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan ? jika tulisan kita cenderung
serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?
Untuk
isi / tubuh, apakah kalimat mendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan
? apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok ? dan lain
lain.
Untuk
kesimpulan, apakah mencangkup semua ide tulisan ? bagaimana sikap / tindakan
kita terhadap kata-kata dalam kesimpulan yang di buat ?
Jika
kita memberikan respon “tidak” untuk tiap pertanyaan, berarti kita perlu
mengecek / merevisi ulang artikel dengan mengganti dan menulis bagian yang
salah.
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu