Kamis, 13 Desember 2012

perihal artikel


pengertian artikel ilmiah populer
April 1, 2010
Pengertian Artikel Ilmiah Populer
Artikel mmerupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84).
Ada beberapa pengertian lain dari artikel:
Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud karangan berupa berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120)
Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya (Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangka artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya bahasa yang digunakan di majalah). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan  objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan,  dan  biasa yang di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku,  ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut di kenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171). Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang di hasilkan di tujukan kalangan akode misi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer di tujukan kepada para pembaca umum, dan kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang akan di pakai dalam komunikasi sahari-hari, sedangkan kata-kata yang biasa di pakai oleh  kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-peretmuan resm, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Kepaf 2004 : 105-106).
Langkah-langkah dalam menulis artikel:
  • Menguji gagasan
Prinsip paling dasar dari  melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memasatikan topik atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di tentukan gagasannya, kita bisa melakukan sejumlah pengujian.
(georgina dalam Pranata 2002:124;band nadeak 1989:44)
  • Pola penggarapan artikel
Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan. Soesono (1982:16-17) memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan artikel tersebut. Pola pemecahannya antara lain:
  • Pola pemecahan topik :
 Pola ini untuk memcah  topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan yang menjadi subtopik / bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa.Pola dan pemecahannya : pola ini lebih da hulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.
  • Pola kronologi : pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
  • Pole pendapat : pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang  topik yang di kerjakan.
  • Pola perbandingan : pola ini membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.
Menulis bagian pendahuluan
Untuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soesono 1982 : 42).  Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali penulisan artikel.
  • Ringkasan
Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar
  • Pernyataan yang menonojol
Pertanyaan yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar bertujuan untuk membuat pembaca merasa tertarik
  • Pelukisan
Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin tahu / ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.
  • Anekdot
Pembukaan jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah-olah menjadi fiksi
  • Pertanyaan
Pendahuluan ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang bagus / baik.
  • Kutipan orang lain
Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si pembaca, sekaligus membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu
  • Amanat langsung
Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa lebih akrab karena seolah-olah tertuju kepada perorang-orangan.
Menulis bagian pembahasan atau  tubuh utama
Untuk ini di sarankan bagiannya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing di batasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejeak.  Subjudul itu juga bertugas sebagai  penyegar, pemberi semangat baca yang baru (Soesono 1982: 46). Oleh karena itu, ada baiknya subjudul tidak di tulis secara kaku.
Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan,  bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya (Tartono 2005:88)
Pemeriksaan isi artikel
Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus rajin memeriksa tulisan kita. Untuk  memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat membantu kita dalam menjawab (Pranata 2002:129-130)
Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan ? jika tulisan kita cenderung serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?
Untuk isi / tubuh, apakah kalimat mendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan ?  apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok ? dan lain lain.
Untuk kesimpulan, apakah mencangkup semua ide tulisan ? bagaimana sikap / tindakan kita terhadap kata-kata dalam kesimpulan yang di buat ?
Jika kita memberikan respon “tidak” untuk tiap pertanyaan, berarti kita perlu mengecek / merevisi ulang artikel dengan mengganti dan menulis bagian yang salah.



0 komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu