RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMA Negeri
Kelas : X
Semester : 1
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik :
Teks Eksposisi
Jumlah
Pertemuan : 4 kali pertemuan
A. Kompetensi
yang diharapkan
1.
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3.
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradabanterkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4.
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah absrak terkait dengan
pengembanagan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
manggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi Dasar
1.
Mensyukuri anugrah
Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.
Menunjukkan
perilaku jujur, tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk menunjukkan tahapan langkah yang telah ditentukan.
3.
Memahami struktur
dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,
dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.
Menginterpretasi makna
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik secar lisann maupun tulis.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menggunakan bahasa Indonesia
untuk sarana kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah dalam bentuk lisan dan
tulis.
2.
Memiliki
perilaku jujur, tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3.
Menentukan struktur teks eksposisi.
4.
Menentukan isi teks eksposisi.
5.
Mengidentifikasi penggunaan bahasa teks eksposisi.
6.
Menginterpretasi
teks eksposisi.
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat menggunakan bahasa
Indonesia untuk sarana kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.
2.
Siswa mampu berperilaku kreatif,
tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3.
Setelah membaca dan memahami
wacana teks eksposisi yang diberikan guru, siswa dapat
menentukan struktur teks eksposisi dengan tepat.
4.
Setelah menentukan struktur teks
eksposisi, siswa dapat menentukan isi teks
eksposisi dengan tepat.
5.
Setelah menentukan isi teks eksposisi, siswa mampu mengidentifikasi penggunaan bahasa teks eksposisi dengan tepat.
6.
Setelah mengidentifikasi penggunaan bahasa teks eksposisi, siswa dapat
menginterpretasikan teks eksposisi dengan tepat.
E. Materi
Ajar
a. Struktur
teks eksposisi
b. Ciri-ciri
bahasa teks eksposisi
c. Makna
kata dan istilah
F.
Metode Pembelajaran
a. Penugasan
b. Kerja
kelompok
c. Tanya
jawab
d. Diskusi
e. Ceramah
G. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan
6,
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Peserta didik menerima informasi tetang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3.
Peserta didik menerima informasi kompetensi materi,
tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
|
10
menit
|
Inti
|
1.
Siswa dibagi dalam dua kelompok besar.
Setiap kelompok besar dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri atas kelompok
ekonom, kelompok politisi, dan kelompok buruh.
2.
Siswa berdiskusi tentang isi teks “BEI
Terapkan Perubahan Jam Dagang Menjadi Jam 9 Pagi Mulai Januari 2013”
serta kecenderungan yang mendukung sisi ekonom, politisi, dan buruh/pekerja.
3.
Perwakilan kelompok menampilkan yang
telah dibuat di depan kelas.
4.
Kelompok lain menanggapi apa yang
telah dibuat di depan kelas.
5.
Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
6.
Siswa menulis teks eksposisi dari sisi setuju dan tidak setuju
terhadap perdagangan bebas.
7.
Beberapa orang siswa menampilkan yang
telah dibuat di depan kelas.
8.
Siswa lain menanggapi apa yang telah
dibuat di depan kelas.
9.
Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
|
70
menit
|
Penutup
|
1.
Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran.
2.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan.
3.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
4.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran.
|
10
menit
|
Pertemuan
7,
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Peserta didik menerima informasi tetang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3.
Peserta didik menerima informasi kompetensi materi,
tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
|
10
menit
|
Inti
|
1.
Siswa membaca teks eksposisi “Wow,
Kepuasan Atas Jalannya Reformasi Berada Pada Titik Terendah Pada Tahun Ini”.
2.
Siswa memilih urutan jawaban terbaik
sesuai dengan struktur teks eksposisi.
3.
Siswa menulis ulang paragraf teks
eksposisi yang belum berurutan sehingga menjadi teks eksposisi yang baik.
4.
Beberapa orang siswa menampilkan yang
telah dibuat di depan kelas.
5.
Siswa lain menanggapi apa yang telah
dibuat di depan kelas.
6.
Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
7.
Siswa secara bergantian menjelaskan
fungsi juga, bahkan, dan dengan demikian, di depan
kelas.
8.
Siswa lain menanggapi apa yang telah
dibuat di depan kelas.
9.
Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
|
70
menit
|
Penutup
|
1.
Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran.
2.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan.
3.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
4.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran.
|
10
menit
|
Pertemuan
8,
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Peserta didik menerima informasi tetang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3.
Peserta didik menerima informasi kompetensi materi,
tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
|
10
menit
|
Inti
|
1.
Siswa mencari teks eksposisi ekonomi dan politik dari media cetak atau
elektronik serta mengemukakan pendapat dengan menulis teks eksposisi
berdasarkan pemahaman dan pengalaman masing-masing.
2.
Siswa mengecek teks eksposisi yang dicari dari media cetak koran,
majalah, atau internet tersebut dan menentukan teks itu apakah sudah sesuai
dengan struktur teks eksposisi atau belum.
3.
Siswa memodifikasi teks tersebut agar menjadi teks eksposisi yang
tepat jika teks yang ditemukan siswa bukan teks eksposisi.
4.
Beberapa orang siswa menampilkan yang
telah dibuat di depan kelas.
5.
Siswa lain menanggapi apa yang telah
dibuat di depan kelas.
6.
Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.
|
70
menit
|
Penutup
|
1.
Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran.
2.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan.
3.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
4.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran.
|
10
menit
|
H. Alat
dan Sumber Bahan
Sumber : Buku Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik kelas X, KBBI
Media : LCD,
Tayangan Video, Contoh laporan hasil observasi
I. Penilaian
1. Penilaian Proses
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
Instrumen Penilaian
|
Ket.
|
1.
|
Religius
|
Pengamatan
|
Proses
|
Lembar
Pengamatan
|
Hasil
Penilaian no. 1 dan 2 untuk masukan pembinaan dan informasi guru agama &
PKn
|
2.
|
Tanggung
Jawab
|
||||
3.
|
Peduli
|
||||
4.
|
Responsif
|
||||
5.
|
Santun
|
2. Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
|
Mengidentifikasi teks eksposisi
|
Tes tertulis
|
Isian
|
1. Identifikasilah ciri-ciri teks
eksposisi!
|
Membedah struktur teks eksposisi
|
Test tertulis
|
Uraian
|
Bedahlah
struktur teks eksposisi, kemudian terapkan pada teks eksposisi “Wow,
Kepuasan Atas Jalannya Reformasi Berada Pada Titik Terendah Pada Tahun Ini”!
|
Kunci Jawaban
1.
Identifikasi teks eksposisi:
Berisi paparan informasi
Cenderung bersifat abstrak
Terdapat tesis, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat
2.
Bebas Sesuai
.
3. Pedoman
Penskoran
a.
Soal nomor 1
Aspek
|
Skor
|
Peserta didik
menjawab benar
|
50
|
Peserta didik
menjawab tidak lengkap
|
30
|
Peserta didik
menjawab salah
|
10
|
b.
Soal nomor 2
Aspek
|
Skor
|
Peserta didik
menjawab benar
|
50
|
Peserta didik
menjawab tidak lengkap
|
30
|
Peserta didik
menjawab salah
|
10
|
Pengamatan Sikap
Mata Pelajaran : ...............................................................
Kelas/
Semester :
...............................................................
Tahun Ajaran :
...............................................................
Waktu
pengamatan : ...............................................................
Indikator
perkembangan sikap religius tanggung jawab, peduli, responsip, dan santun
1.
Belum Tampak (BT) jika sama sekali tidak menunjukan usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2.
Mulai Tampak (MT) jika menunjukan sudah ada usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg
atau konsisten
3.
Mulai Berkembang (MB) jika menunjukan ada
usahasungguh-sungguh dalm menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg atau
konsisten
4.
Membudaya (MK) jika menunjukan adanya usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menrus dan ajeg atau
konsisten
Bubuhkan tanda
V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No.
|
Nama Siswa
|
Religius
|
Tanggung Jawab
|
Jujur
|
Disiplin
|
Santun
|
|||||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
||
1.
|
|||||||||||||||||||||
2.
|
|||||||||||||||||||||
3.
|
|||||||||||||||||||||
4.
|
|||||||||||||||||||||
5.
|
|||||||||||||||||||||
...
|
Keterangan:
5
: Kurang
6
: Sedang
7
: Baik
8
: Sangat Baik
4.Tugas
Pertamina Akan Bangun SMP Di Semua Jenis Mobil
PT Pertamina (Persero) sedang membangun Sistem Monitoring dan
Pengendalian (SMP), antaralain pemasangan RFID (Radio frequency identification)
termasuk di mobil pribadi. Upaya ini masih menunggu aturan dari pemerintah
keluar.
“Kita tunggu aturan dari pemerintah dulu, karena yang kita pasang
juga di kendaraan milik pribadi, jika tanpa dasar hukum kita bisa dituntut yang
punya mobil kok masang-masang alat di mobil miliknya,” kata Vice President
Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir kepada
detikFinance, Minggu (7/4/2013).
Seperti diketahui RFID ini yang termasuk dalam sistem SMP ini
nantinya dapat merekam data transaksi penjualan BBM yang terdiri dari transaksi
penjualan per produk, per di spenser, per nozzel, per periode waktu, lokasi
SPBU dan jumlah transaksi.
Sistem ini juga akan mendata transaksi pelanggan yang terdiri dari
identitas kendaraan pelanggan (Nopol), identitas pelanggan (nama dan alamat),
perilaku pembelian pelanggan (volume, waktu, frekuensi pembelian , lokasi SPBU
dan lainnya). Pada fase ini sudah bisa dilakukan pengendalian BBM subsidi
secara terbatas.
Namun jika pemerintah ingin menerapkan aturan pengendalian BBM
subsidi ke kendraan pribadi (plat hitam) nantinya Pertamina akan memberikan
setiap kendaraan “smart card” yang berisi volume kuota konsumsi BBM subsidi
bulanan.
Top-up kuota akan dilakukan secara otomatis oleh sistem setiap
bulan, jika kuota sudah habis sebelum masanya, konsumen tidak bisa mengisi BBM
subsidi atau dapat mengkonsumsi BBM non subsidi.
Menurut Ali, jika ini dilakukan oleh Pertamina, maka perlu adanya
dukungan dari Pemerintah.
“Perlu adanya peraturan dari pemerintah (Menteri) atau BPH Migas,
bahwa setiap kendaraan baik itu roda dua, roda empat wajib dipasang RFID Tag,
perlu dukungan dari pemerintah atau instansi terkait tentang penyiapan master
data kendaraan (POLRI/Samsat), Pembuatan aturan tentang pengaturan konsumsi BBM
subsidi oleh Pemerintah pusat/Pemda,” tandasnya.
Analisis teks di atas berdasarkan:
a.
Identifikasilah ciri-ciri teks
eksposisi!
b.
Bedahlah teks
tersebut berdasarkan strukturnya!
Lampiran
Wow, Kepuasan Atas Jalannya Reformasi
Berada Pada Titik Terendah Pada
Tahun Ini
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei
menyangkut kepuasan masyarakat terhadap era reformasi yang sudah bergulir 15
tahun terakhir.
Hasilnya, mayoritas publik semakin pesimis dengan pelaksanaan aneka agenda reformasi terus menurun sejak 15 lalu.
“Di tahun 2013, kepuasan atas jalannya reformasi berada pada titik terendah. Hasil survei kami, kepuasan publik hanya 31,4 persen. jika keadaan ini berlanjut, ini sesuatu yang harus kita anggap berbahaya,” jelas peneliti LSI, Ardian Sopa, dalam konferensi pers dengan tema ’2014 Momentum Reformasi Jilid Dua’ di Kantor LSI Denny JA di Graha Dua Rajawali Jl. Pemuda No. 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/5/2013).
Hasilnya, mayoritas publik semakin pesimis dengan pelaksanaan aneka agenda reformasi terus menurun sejak 15 lalu.
“Di tahun 2013, kepuasan atas jalannya reformasi berada pada titik terendah. Hasil survei kami, kepuasan publik hanya 31,4 persen. jika keadaan ini berlanjut, ini sesuatu yang harus kita anggap berbahaya,” jelas peneliti LSI, Ardian Sopa, dalam konferensi pers dengan tema ’2014 Momentum Reformasi Jilid Dua’ di Kantor LSI Denny JA di Graha Dua Rajawali Jl. Pemuda No. 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/5/2013).
Dalam survei yang dilakukan 21-23 mei 2013, menggunakan metode
multistage random sampling dan quick poll smartphone LSI, sebanyak 1200
responden memberikan jawabannya. Tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Margin
error 2,9 persen.
Dalam survei yang dilakukan LSI dengan pertanyaan sama tentang kepuasan terhadap reformasi pada tahun 2008 dan tahun 2010, angka persentasenya terus menurun.
“Tahun 2008, mereka yang puas 45,42 persen. Tahun 2010 merosot ke angka 40,7 persen. Artinya dalam selang 5 tahun turun sekitar 14 persen,” lanjutnya.
Menurut Ardian, makin matang usia reformasi justru optimisme publik terhadap reformasi makin meredup. Reformasi pun dinilai sudah dibajak oleh pemimpin dan politisi yang tak diharap.
Dalam survei yang dilakukan LSI dengan pertanyaan sama tentang kepuasan terhadap reformasi pada tahun 2008 dan tahun 2010, angka persentasenya terus menurun.
“Tahun 2008, mereka yang puas 45,42 persen. Tahun 2010 merosot ke angka 40,7 persen. Artinya dalam selang 5 tahun turun sekitar 14 persen,” lanjutnya.
Menurut Ardian, makin matang usia reformasi justru optimisme publik terhadap reformasi makin meredup. Reformasi pun dinilai sudah dibajak oleh pemimpin dan politisi yang tak diharap.
BEI Terapkan Perubahan Jam Dagang Menjadi Jam 9 Pagi Mulai Januari 2013
Bursa Efek Indoensia (BEI) siap menerapkan perubahan jam
perdagangan atau dimajukan 30 menit menjadi pukul 09.00 WIB, pada 2 Januari
2013. Ini tertuang dalam revisi peraturan nomor II-A tentang perdagangan efek
bersifat ekuitas.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul
Hidayat menjelaskan, revisi peraturan yang paling pokok adalah pemajuan 30
menit lebih awal dari perdagangan yang berlaku saat ini, pukul 9.30. Tentu
dengan pemajuan ini akan mendekatkan waktu perdagangan denga bursa lain di regional.
“Agar BEI tidak hanya menjadi follower dan dapat
menjadi alternatif pilihan investasi untuk alokasi portofolio pelaku asing. Dan
memberi waktu lebih nyaman bagi investor di Indonesia bagian tengah dan timur,”
kata Samsul di kantornya, Kamis (29/11/2012).
Selain pemajuan jam perdagangan 30 menit, BEI juga
menerapkan sesi pra-penutupan atau pre-closing untuk perdagangan di pasar
reguler. Tujuannya meminimalkan marking the close serta meningkatkan
kualitas pasar, khususnya pada saat penutupan perdagangan.
“Akan ada pula penerapan sesi pasca penutupan atau post-trading
untuk perdagangan di pasar reguler, guna memberikan kesempatan bagi nasabah
untuk menutup atau melengkapi posisi transaksinya,” tambah Kepala Divisi
Perdagangan Saham BEI, Andre PJ Toelle.
Secara teknis, perubahan waktu perdagangan antara lain sesi
pre-opening pada order entry berubah dari 09.10-09.25 menjadi 08.45-08.55.
Pre-opening untuk pembentukan harga pembukaan dan alokasi transaksi pada harga
pembukaan dari awalnya pukul 09.25-09.29.59 menjadi 08.55.01-08.59.99.
Sementara periode sesi I (Senin-Kamis) pada seluruh pasar
menjadi 09.00 hingga 12.00 dan dilanjutkan sesi II pada pukul 13.30-15.49.59.
Khusus hari Jumat sesi I berlaku mulai pukul 09.00-11.30, dan sesi II
14.00-15.49.59.
“Khusus pasar negosiasi di sesi II pada Senin-Kamis berlaku
mulai 13.30-16.15, dan Jumat 14.00-16.15,” ucapnya.
Andre menyebut, terdapat pula penyempurnaan ketentuan saham
yang dapat diperdagangkan pada sesi pre-opening. Sebelumnya hanya berlaku pada
saham-saham LQ-45, dan kini ditambah dengan saham emiten yang tengah melakukan
aksi korporasi.
“Penetapan batas auto rejection untuk saham penawaran
umum atau IPO di perdagangan perdana juga sebesar dua kali dari presentase
biasa. Batas AO untuk saham bernilai 50-200 adalah 35%, 200-5.000 AO 25% dan
saham di atas 5.000 batas AO 20%. Berarti jika IPO, batas AO dua kali lipat,”
jelas Andre.
Pokok perubahan aturan lain, menurut Samsul adalah
penambahan kewajiban penyampaian laporan pesanan titipan kepada Bursa bagi
Anggota Bursa (AB) yang memberi pesenan titip jual dan atau beli. “Kami juga
menyediakan dasar hukum pelaksanaan koreksi Trading-ID atas transaksi Bursa,”
tegasnya.
BEI juga kembali mengatur pelaksanaan transaksi di pasar
negosiasi, antara lain:
- Untuk
saham dengan previous price sama dengan harga minimum (Rp 50), tidak lagi
diperlukan pelaporan alasan dan tujuan kepada Bursa apabila harga
transaksi di pasar negosiasi berada di luar tentang Auto Rejection.
- Penghapusan
batasan volume maksimum atau setara 2 miliar lembar, karena sudah terjadi
upgrade sistem ke JATS Next-G.
- Transaksi
Bursa di pasar negosiasi dapat diselesaikan tanpa menyerahkan efek dan
dana sesuai kesempatan para pihak.
) siap menerapkan perubahan jam perdagangan atau dimajukan
30 menit menjadi pukul 09.00 WIB, pada 2 Januari 2012. Ini tertuang dalam
revisi peraturan nomor II-A tentang perdagangan efek bersifat ekuitas.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul
Hidayat menjelaskan, revisi peraturan yang paling pokok adalah pemajuan 30
menit lebih awal dari perdagangan yang berlaku saat ini, pukul 9.30. Tentu
dengan pemajuan ini akan mendekatkan waktu perdagangan denga bursa lain di
regional.
“Agar BEI tidak hanya menjadi follower dan dapat menjadi
alternatif pilihan investasi untuk alokasi portofolio pelaku asing. Dan memberi
waktu lebih nyaman bagi investor di Indonesia bagian tengah dan timur,” kata
Samsul di kantornya, Kamis (29/11/2012).
Selain pemajuan jam perdagangan 30 menit, BEI juga
menerapkan sesi pra-penutupan atau pre-closing untuk perdagangan di pasar
reguler. Tujuannya meminimalkan marking the close serta meningkatkan kualitas
pasar, khususnya pada saat penutupan perdagangan.
“Akan ada pula penerapan sesi pasca penutupan atau
post-trading untuk perdagangan di pasar reguler, guna memberikan kesempatan
bagi nasabah untuk menutup atau melengkapi posisi transaksinya,” tambah Kepala
Divisi Perdagangan Saham BEI, Andre PJ Toelle.
Secara teknis, perubahan waktu perdagangan antara lain sesi
pre-opening pada order entry berubah dari 09.10-09.25 menjadi 08.45-08.55.
Pre-opening untuk pembentukan harga pembukaan dan alokasi transaksi pada harga
pembukaan dari awalnya pukul 09.25-09.29.59 menjadi 08.55.01-08.59.99.
Sementara periode sesi I (Senin-Kamis) pada seluruh pasar
menjadi 09.00 hingga 12.00 dan dilanjutkan sesi II pada pukul 13.30-15.49.59.
Khusus hari Jumat sesi I berlaku mulai pukul 09.00-11.30, dan sesi II
14.00-15.49.59.
“Khusus pasar negosiasi di sesi II pada Senin-Kamis berlaku
mulai 13.30-16.15, dan Jumat 14.00-16.15,” ucapnya.
Andre menyebut, terdapat pula penyempurnaan ketentuan saham
yang dapat diperdagangkan pada sesi pre-opening. Sebelumnya hanya berlaku pada
saham-saham LQ-45, dan kini ditambah dengan saham emiten yang tengah melakukan
aksi korporasi.
“Penetapan batas auto rejection untuk saham penawaran umum
atau IPO di perdagangan perdana juga sebesar dua kali dari presentase biasa.
Batas AO untuk saham bernilai 50-200 adalah 35%, 200-5.000 AO 25% dan saham di
atas 5.000 batas AO 20%. Berarti jika IPO, batas AO dua kali lipat,” jelas
Andre.
Pokok perubahan aturan lain, menurut Samsul adalah
penambahan kewajiban penyampaian laporan pesanan titipan kepada Bursa bagi
Anggota Bursa (AB) yang memberi pesenan titip jual dan atau beli. “Kami juga
menyediakan dasar hukum pelaksanaan koreksi Trading-ID atas transaksi Bursa,”
tegasnya.
BEI juga kembali mengatur pelaksanaan transaksi di pasar
negosiasi, antara lain:
Untuk saham dengan previous price sama dengan harga minimum
(Rp 50), tidak lagi diperlukan pelaporan alasan dan tujuan kepada Bursa apabila
harga transaksi di pasar negosiasi berada di luar tentang Auto Rejection.
Penghapusan batasan volume maksimum atau setara 2 miliar lembar, karena sudah terjadi upgrade sistem ke JATS Next-G.
Transaksi Bursa di pasar negosiasi dapat diselesaikan tanpa menyerahkan efek dan dana sesuai kesempatan para pihak.
Penghapusan batasan volume maksimum atau setara 2 miliar lembar, karena sudah terjadi upgrade sistem ke JATS Next-G.
Transaksi Bursa di pasar negosiasi dapat diselesaikan tanpa menyerahkan efek dan dana sesuai kesempatan para pihak.
BAHAN AJAR TEKS
EKSPOSISI
Satuan Pendidikan :
SMA Negeri 3 Bukittinggi
Kelas/Semester :
X/1
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Topik :
Teks Eksposisi
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit (11kali pertemuan)
A.
Kompetensi Dasar
1.3 Mensyukuri anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia
dan menggunakannya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.3
Menunjukkan perilaku jujur,
tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan
tahapan langkah yang telah ditentukan.
3.1
Memahami struktur dan kaidah
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secar lisann maupun
tulis.
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.3.1 Menggunakan bahasa Indonesia untuk sarana kegiatan
pembelajaran di lingkungan sekolah dalam bentuk lisan dan tulis.
2.3.1 Memiliki perilaku jujur,
tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3.1.1 Menentukan struktur teks eksposisi.
3.1.2 Menentukan isi teks eksposisi.
3.1.3 Mengidentifikasi penggunaan
bahasa teks eksposisi.
4.1.1 Menginterpretasi teks
eksposisi.
C.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk sarana
kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.
2. Siswa mampu berperilaku kreatif, tanggung jawab, dan
disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3. Setelah membaca dan memahami wacana teks eksposisi yang diberikan guru, siswa dapat menentukan struktur
teks eksposisi
dengan tepat.
4. Setelah menentukan struktur teks eksposisi, siswa dapat menentukan isi teks eksposisi dengan tepat.
5. Setelah menentukan isi teks eksposisi, siswa mampu mengidentifikasi penggunaan
bahasa teks eksposisi dengan tepat.
6. Setelah mengidentifikasi penggunaan
bahasa teks eksposisi, siswa dapat menginterpretasikan teks eksposisi dengan tepat.
D.
PENGANTAR
/ ORIENTASI
Setiap orang pasti pernah mendengar atau membaca
teks eksposisi, bukan?Namun apakah setiap orang yang pernah mendengar dan
membaca teks eksposisi tersebut tau dengan apakah itu teks eksposisi?Kebanyakan
orang hanya tau bahwa teks eksposisi adalah teks yang bersifat memberikan
informasi kepada seseorang, namun mereka tidak mengetahui struktur, dan isi
dari teks eksposisi tersebut.
Berikut ini kita akan mempelajari tentang teks
eksposisi dan hal-hal yang terkait dengan teks eksposisi, maka setelah
mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat: (1) mengetahui pengertian teks
eksposisi, (2) mengetahui ciri-ciri teks eksposisi, (3) mengetahui jenis-jenis
teks eksposisi, (4) mengetahui struktur teks eksposisi, (5) mengetahui isi teks
eksposisi dan mengetahui penggunaan bahasa teks eksposisi.
E.
MATERI
1.
Pengertian
Teks Eksposisi
Teks
Eksposisi
merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu
sehingga memperluas pengetahuan pembaca.Karangan eksposisi bersifat
ilmiah/nonfiksi.Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian atau pengalaman.
Paragraf Eksposisi tidak selalu
terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan
penutup.Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Ciri-ciri Teks Eksposisi
a. Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
b. Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
c. Disampaikan secara lugas dengan
menggunakan bahasa
d.
Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis
terhadap pembaca
e.
Adanya definisi atau pengertian dari sebuah istilah yang sedang dibahas. Dengan
adanya ciri tersebut akan semakin meningkatkan kesan valid tidaknya informasi
dalam paragraf tersebut. Hal ini akan semakin penting manakala dibarengi dengan
penjelasan lanjutan yang memadahi.
f.
Adanya langkah,metode atau cara yang digunakan dalam proses yang sedang
dibahas. Masih dengan tujuan yang sama dengan poin nomer 1, item ini juga akan
membuat tulisan kita lebih informatif dan berbobot.
g.
Disajikan secara objektif. Objektivitas ialah salah satu hal yang paling
penting dalam menulis paragraf eksposisi.Seorang penulis tidak diperkenankan
untuk memberikan pemikiran atau pendapat pribadi dalam karangan paragraf
eksposisinya.Lebih lebih seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak boleh
ada unsur persuasif atau paksaan dalam jenis paragraf ini.
h.
berusaha menjelaskan tentang sesuatu
i.
gaya tulisan bersifat informative
j.
fakta dipakai sebagai alat kontribusi
k.
Bersifat nonfiksi/ilmiah
l. Berdasarkan fakta
m. Berusaha menjelaskan tentang sesuatu
n. Tidak bermaksud mempengaruhi
a.
Eksposisi klasifikasi
Contoh
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau
bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut
disesuaikan dengan tingkat kerusakannya.Warga yang rumahnya rusak ringan
mendapat bantuan sekitar 10 juta.Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat
bantuan sekitar 20 juta.Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan
sekitar 30 juta.Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa
setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
b. Eksposisi ilustrasi
Contoh
Cengkeh, pohon yang tetap
hijau.sysygium aromatikum (eugenia-carllophulinta), asli di kepualauan
maluku.kuncup bunganya yang belum terbuka ialah rempahnya yang penting.
disamping pengguanaan terpenting sebagai rempah-rempah, kuncup bunganya yang
berbentuk paku. Jika sudah dikeringkan, dipakai di pulau jawa sebagai campuran
tembakau, lebih-lebih sesudah tahun 1915 dengan pesatnya perusahaan rokok
kretek di kudus dan di tempat-tempat selain itu. lalu, kadang-kadang sesudah
digiling digunakan untuk mengharumkan kue, juga menghasilkan minyak uap yang
digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minyak wangi.
c. Eksposisi perbandingan
Contoh
Tinju
bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya.Yang banyak adalah
penggemarnya.Berbeda
dengan olah raga jalan kaki.Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada
orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
d. Eksposisi pertentangan
Contoh
Orang
yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang
tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik
mobil nyaman. Mereka
akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.
e. Eksposisi laporan
Contoh
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang
menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk
Aceh (RI-A).Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan
Umum juga menawarkan Risha alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir
sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya Pagi Pesan, Sore Huni. Bedanya,
sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk
panggung.Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36.akan tetapi,
usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton
bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap
gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.
f. Eksposisi proses
Contoh
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para
korban gempa Yogyakarta belum merata.Hal ini terlihat di beberapa wilayah
Bantul dan Jetis.Misalnya, di Desa Piyungan.Sampai saat ini, warga Desa
Piyungan hanya makan singkong.Mereka mengambilnya dari beberapa kebun
warga.Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka
kumpulkan di balik reruntuhan bangunan.Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa
bantuan pemerintah kurang merata.
g. Eksposisi definisi
Contoh
Ozone therapy adalah pengobatan
suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi
ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita
maupun sebagai pencegah penyakit.
h. Eksposisi Induktif
Contoh
Sebuah rumah warga di kecamatan
Purbalingga Wetan kemasukan pencuri.Saat itu rumah kosong dan tak
terkunci.Pemilik rumah mengaku sedang pergi berbelanja ke warung yang jauhnya
hanya 2 kompleks dari rumahnya.Tak ada saksi yang mengetahui.Hanya ada bukti
bekas almari yang di buka secara paksa.Diduga jumlah nilai barang yang dicuri
mencapai puluhan juta rupiah.
i.
Eksposisi Deduktif
Contoh
Banjir besar terjadi di berbagai
daerah di ibukota.Diduga ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan
sampah-sampah yang menyumbat saluran air.Nasib buruk masih menimpa
daerah-daerah tersebut karena banjir masih tinggi, bantuan berupa obat-obatan
serta bahan makanan sulit didistribusikan ke daerah-daerah tersebut.
2.
Struktur
Teks Eksposisi
a. Pernyataan
pendapat atau tesis
b. Argumentasi
c. Penegasan
ulang pendapat
3.
Penggunaan
Bahasa Teks Eksposisi
a. Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam
teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita.
Dalam teks eksposisi boleh menggunakan pronomina kita atau saya. Akan tetapi,
kita tidak boleh meletakkan pronomina itu di sembarang tempat.
b. Kata-kata
leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) tertentu dimanfaatkan pada
teks eksposisi.
Contoh
“Jika penghuni kawasan Asean
dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”.
Kata percaya tergolong
ke dalam verba yang menyatakan persepsi.Kata-kata yang sejenis adalah yakin,
optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata-kata tersebut dapat dinyatakan
sebagai verba atau nomina sehingga kata-kata itu akan berubah menjadi
mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai optimisme/ optimisme,
dan berpotensi/potensi.
c.
Untuk
memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan.
Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung dapat digunakan
untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju
ke yang paling lemah atau sebaliknya.
F. Evaluasi
1.
Jelaskan pengertian teks eksposisi!
2.
Tulislah sebuah teks eksposisi!
3.
Tentukan struktur teks yang telah
dibuat tersebut!
G. Kepustakaan
Kemendikbud.2013.Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik.
Jakarta: Kemendikbud.
LKS
Teks
Eksposisi
A.
Kompetensi Dasar
1.
Mensyukuri anugrah
Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.
Menunjukkan
perilaku jujur, tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk menunjukkan tahapan langkah yang telah ditentukan.
3.
Memahami struktur
dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,
dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.
Menginterpretasi makna
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik secar lisann maupun tulis.
B.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menggunakan bahasa Indonesia
untuk sarana kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah dalam bentuk lisan dan
tulis.
2.
Memiliki
perilaku jujur, tanggungjawab dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3.
Menentukan struktur teks eksposisi.
4.
Menentukan isi teks eksposisi.
5.
Mengidentifikasi penggunaan bahasa teks eksposisi.
6.
Menginterpretasi
teks eksposisi.
C.
Ringkasan Materi
Teks eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk
menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Ciri-ciri tek esposisi adalah (1) berupa tulisan yang
memberikan pengertian dan pengetahuan, (2) menjawab pertanyaan tentang apa,
mengapa, kapan, dan bagaimana, (3) disampaikan secara lugas dengan menggunakan
bahasa, (4) bersifat netral, dalam artian tidak memihak dan memaksakan sikap
penulis terhadap pembaca, (5) adanya definisi atau pengertian dari sebuah
istilah yang sedang dibahas,dll.
Jenis teks eksposisi adalah (1) eksposisi klasifikasi,
(2) eksposisi ilustrasi, (3) eksposisi perbandingan, (4) eksposisi
pertentangan, (5) eksposisi laporan, (6) eksposisi proses, (7) eksposisi
definisi, (8) eksposisi induktif, dan (9) eksposisi deduktif.
Struktur teks eksposisi terdiri atas pernyataan pendapat
atau tesis, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
Penggunaan bahasa teks ekposisi adalah bahasa ilmiah,
kata-kata leksikal, dan konjungsi.
D. Tugas
Otonomi Sekolah, Tingkatkan Mutu
Manajemen
berbasis sekolah adalah prinsip program bantuan operasional sekolah
meningkatkan mutu pembelajaran siswa di sekolah. Tujuh tahun berjalan, program
itu dapat memastikan setiap anak sekolah karena alokasi dana mencakup 100
persen biaya operasional SD-SMP.
Hal itu
mengemuka pada diskusi ”Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Generasi Emas
Indonesia” yang diadakan Bank Dunia, Jumat (13/7), di Jakarta.
Berdasarkan
Preliminary Results Draft Public Expenditure Review Bank Dunia 2012, penggunaan
dana dalam kewenangan sekolah terkait hasil belajar. Semakin fleksibel
penggunaan dana, nilai siswa lebih baik. Pada program BOS, lebih dari 80 persen
dana menjadi kewenangan sekolah.
Menurut Kepala
Sektor Pembangunan Manusia Bank Dunia Mae Chu Chang, program BOS mendorong
transformasi dari sistem terpusat ke manajemen berbasis sekolah. Itu membuat
sumber dana dikendalikan sekolah berikut tanggung jawab perencanaan dan
pengelolaannya.
”Ini juga
terjadi di negara lain, seperti AS, Inggris, dan Hongkong,” kata Chang.
Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, hasil
studi Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) 2011 menyebutkan,
tingkat otonomi dan akuntabilitas sekolah memengaruhi hasil belajar. Peran BOS
memperkuat manajemen berbasis sekolah kian penting.
Komite
sekolah
Hanya saja,
lanjut Chang, peran komite sekolah dalam manajemen berbasis sekolah ini sangat
vital. Komite sekolah harus berisi wakil orangtua yang anaknya bersekolah di
sekolah itu karena akan lebih peduli dan teliti mengawasi.
Hal sama
dikatakan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan.
Manajemen berbasis sekolah meningkatkan keterlibatan orangtua. ”Sekolah makin
transparan dengan perencanaan dan penggunaan dana BOS,” katanya.
Ketua Komite
Sekolah SD Cibuluh, Bogor, Asep Kusnadi menyatakan, setiap bulan pihaknya
membuat laporan keuangan penggunaan dana BOS yang dipasang di papan pengumuman.
Komite sekolah dan kepala sekolah bekerja sama merancang rencana anggaran
sekolah dan memantau pelaksanaannya.
Ketika baru
dimulai tahun 2005, dengan alokasi dana Rp 10 triliun dari APBN, ada 39 juta
siswa penerima BOS. Unit cost saat itu Rp 235.000 per siswa SD/MI dan Rp
324.500 per siswa SMP/MTs. Tahun 2012, alokasi dana menjadi Rp 27,6 triliun
untuk 44 juta siswa. Unit cost siswa Rp 580.000 per siswa SD/MI dan Rp 710.000
per siswa SMP/MTs.
Penggunaan
BOS
Karena BOS 2012
mencakup 100 persen biaya operasional, lanjut Musliar, SD dan SMP dilarang
memungut apa pun dari siswa. Sebab, BOS juga bisa untuk biaya seperti seragam,
sepatu, alat tulis, dan bantuan ongkos transportasi bagi siswa tak mampu. ”Juga
untuk membelibuku teks pelajaran dan penerimaan siswa baru,” katanya.
Duta Besar
Australia untuk Indonesia Greg Moriarty mengatakan, pihaknya ingin terus
bekerja sama dengan Indonesia. ”Agar program BOS lebih efektif,” ujarnya.
Bantuan itu banyak untuk pelatihan manajemen, tidak langsung ke sekolah.
Analisis teks di atas berdasarkan:
a.
Identifikasilah ciri-ciri teks
eksposisi!
b.
Bedahlah teks
tersebut berdasarkan strukturnya!
No.
|
Uraian
|
Jawaban
|
1.
|
Identifikasilah
ciri-ciri teks eksposisi!
|
|
2.
|
Bedahlah teks tersebut berdasarkan strukturnya!
|
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu