Liburan
bermanfaat ? Why not?
Libur tlah tiba...
Libur tlah tiba...
Hore ...hore... hore...
Sejatinya,
liburan identik dengan menghambur-hamburkan uang, berfoya-foya, dan hura-hura
semata. Jika musim liburan telah tiba, maka para mahasiswa akan membuat ancang-ancang
tentang destinasi liburannya. Tak hanya ancang-ancang destinasinya saja, namun
juga budget yang tak kalah
fantastisnya. Apalagi dengan image
mahasiswa, liburan nggak kemana-mana?
Oh, no!
Tak jarang ditemukan apabila musim liburan telah tiba,
maka mahasiswa berlomba-lomba mengunggah foto terbaiknya. Bermacam-macam foto
akan diunggah ke jejaring sosial masing-masing dengan background tempat-tempat yang indah, hotel-hotel mewah, restoran
mahal dengan lampu yang berkelap kerlip menerpa dari setiap sudut ruangan.
Terbayangkan berapa uang yang harus dikeuarkan untuk semua itu?
Dengan status mahasiswa yang pastinya belum punya
pekerjaan tetap untuk mendapatkan uang, sudah barang tentu uang tersebut
didapatkan dengan menengadahkan tangan, sedikit tangisan dan tampang belum
makan kepada orang tua. Bagi orang tua yang mampu, dengan sekali gesekan kartu
ia mampu memberikan semua itu, namun bagaimana nasib yang kurang mampu? Sudah
bisa dibayangkan bukan? Sekalipun mampu, tapi hasilnya nanti seringkali tidak
bermanfaat.
Sejatinya liburan tidak hanya saja sekedar hura-hura,
namun bisa juga belajar dewasa. Liburan tidak hanya bisa dinikmati dengan jalan-jalan
keluar negeri dan membeli barang barang branded
saja. Kita bisa pergi berlibur ke kampung halaman teman-teman satu kampus.
Pastinya mahasiswa di kampus berasal dari tempat-tempat yang berbeda. Ada yang
dari kota ataupun desa. Kita bisa pergi ke desa dan membantu orang-orang
disana. Hitung-hitung bakti mahasiswa. Jalan-jalan ke desa tak kalah menariknya
dengan jalan-jalan ke luar negeri. Tentunya akan banyak pengalaman menarik yang
menanti.
Bagi
yang tidak ingin kemana-mana. Liburan bisa diisi dengan membantu orang tua di
rumah saja. Jika tak ada yang bisa dibantu ada kegiatan-kegiatan yang lebih
bermanfaat dari sekedar hura-hura semata. Tak ada salahnya kan jika liburan
dimanfaatkan menyalurkan hobi yang selama ini tertunda akibat tugas perkuliahan?
Apalagi jika hobi tersebut dapat menambah pundi-pundi keuangan. Mengingat
setelah datangnya liburan, uang kuliah semester pun menanti. Meringankan beban
orang tua, pasti!
Ya, mahasiswa sejatinya belum bisa mencari uang sendiri.
Mungkin hanya 10% dari seluruh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Yang lainnya?
Ada yang kuliah sambil kuliah, dan ada juga yang kuliah sambil bermain.
Pada masa liburan ini, tak ada salahnya mahasiswa
memanfaatkan liburan yang cukup lama ini untuk kegiatan yang bermanfaat. Apalagi
jika kegiatan yang bermanfaat tersebut dapat menghasilkan uang. Menghasilkan
uang? Menghasilkan uang dengan latar belakang mahasiswa bukan hanya dengan
sekedar menjadi pelayan toko atau semacamnya saja. Namun juga bisa dengan
berwirausaha. Liburan medapatkan uang? Hitung-hitung latihan menyambut dunia
kerja sambil menyalurkan hobi. It’s a
good choise, isn’t it?
Ada beberapa alternatif
agar liburan lebih bermanfaat dan menghasilkan uang. Pertama, craft person.
Craft person adalah semacam pengrajin yang membuat suatu benda. Sebagai
mahasiswa cerdas dan punya bakat seni, pilihan yang satu ini patut dicoba. Kita
dapat membuat gelang, kalung, dan sebagainya yang menyangkut mahasiswa. Jika
telah selesai, barang-barang tersebut bisa difoto dan dimasukan ke jejaring
sosial. Jadi jejaring sosial bisa menjadi media yang bermanfaat. Kita juga bisa
menjualnya langsung kepada teman-teman sesama mahasiswa. Pernak-pernik tersebut
akan laris manis di dunia mahasiswa untuk menunjang penampilannya. Mengingat
mahasiswa zaman sekarang sangat fashionista dengan prinsip “performance
is number one!”.
Kedua, reseller. Kita tentu sudah tidak asing lagi
dengan kata ini bukan? Apalagi untuk para mahasiswa yang senang belanja online.
Tentu sudah akrab sekali dengan kata ini. Ya, reseller adalah sejenis
distributor barang yang menyalurkan barang kepada konsumen. Menjadi reseller
saat ini sangat mudah. Cukup dengan menjadi produsen yang terpercaya. Kita bisa
mengambil sedikit keuntungan dari jasa kita. Kita juga bisa menyalurkan barang
lewat jejaring sosial. Menjadi reseller banyak diminati oleh mahasiswa
sekarang. Karena pekerjaannya cukup mudah dan keuntungannya lumayan
menggiurkan. Pekerjaannya pun tidak menghabiskan banyak waktu. Apalagi
mahasiswa perempuan sekarang sangat menomorsatukan penampilan mereka. Maka
menjadi reseller merupakan pilihan yang patut diperhitungkan.
Ketiga,
junk salesperson. Kita bisa menjadi junk salesperson dengan mendaur ulang barang
barang yang sudah tidak terpakai di rumah. Misalnya seperti botol, pakaian,
atau apapun. Botol tersebut bisa disulap menjadi tempat pensil. Semakin kreatif
akan semakin bagus pula hasil yang akan didapatkan.
Keempat,
story writer. Ini adalah pilihan yang sangat disarankan untuk kita semua
sebagai mahasiswa. Menjadi penulis.
Sebagai mahasiswa kita bisa menulis apa saja. Dengan cerita suka duka menjadi
mahasiswa hingga cerita cinta penuh romansa. Apalagi dewasa ini nyaris semua
mahasiswa mempunyai laptop pribadi. Dengan laptop pribadi tersebut tentu akan
lebih mudah dibandingkan dengan harus ke rental komputer. Dengan laptop
tersebut, kita bisa membuat cerita sesuai dengan hobi masing-masing, bagi yang
gemar politik, bisa membuat artikel tentang gonjang-ganjing dunia perpolitikan,
dan bagi yang gemar fiksi, bisa membuat cerita pendek yang mengandung pesan
moral. Atau yang lebih mudah, menulis
cerita sehari-hari tentang kegiatan mahasiswa dan membagikannya lewat blog atau
jejaring sosial. Pastinya hal tersebut akan lebih bermanfaat daripada sekedar update status yang tak jarang mengundang
kontroversi. Jika telah terbiasa menulis, kita bisa mengirimkannya ke penerbit.
Dan bila dimuat, akan mendapatkan tips yang lumayan untuk menambah pundi-pundi
kita sebagai mahasiswa yang krisis ekonomi. Yang biasanya makan mie instant
sekarang bisa makan nasi goreng. Jika beruntung, kita bisa menjadi penulis
terkenal. Banyak penulis terkenal yang mengawali karirnya dengan menulis di
blog mereka.
Jadi,
banyak hal bermanfaat yang bisa kita lakukan saat liburan. Bukan hanya
menghabiskan uang, namun juga bisa menghasilkan uang. Apalagi jika kita mampu
memanfaatkan waktu libur yang sering terbuang sia-sia. Kita juga mendapatkan
pengalaman berharga serta pandangan tentang kerasnya dunia kerja. Akan
menyenangkan bila kita sebagai mahasiswa bisa meringankan beban orang tua.
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu