PERENCANAAN
PENGAJARAN BAHASA
A. BATASAN
1. Perencanaan
Menurut Akhlan Husein dan Rahman
(1996:3), perencanaan adalah suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu
pencapaian suatu hasil yang diharapkan. Sependapat dengan Husein, menurut Hidayat
(dalam Husein,1996:3), perencanaan adalah sebagai suatu proses penyusunan
berbagai keputusan yang akan dilaksanakan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Selanjutnya menurut asumsi Terry (dalam dheanurulagustina,online)
ia menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.
Jadi dari pendapat para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa perencanaan itu adalah hasil pemikiran yang berupa
keputusan yang akan dilaksanakan. Pemikiran yang dirumuskan berupa perencanaan
itu biasanya disusun logis, sistematis, rasional, dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
2. Pembelajaran
Akhlan Husein dan Rahman (1996:3)
menyatakan bahwa pembelajaran mengandung pengertian proses, cara, menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (dalam
dhenurulagustina,online), pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tarigan dan Husein
(dalam dheanurulagustina,online) juga menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses belajar. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam memahami materi kajian yang tersirat dalam pembelajaran. Pembelajaran
bersinonim dengan istilah proses belajar, kegiatan belajar, atau pengalaman belajar.
Pembelajaran menjadi titik tolak dalam merancang, merencanakan, dan
mengevaluasi proses belajar mengajar bahasa Indonesia
Jadi dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar
3. Pengajaran
Menurut Jones A. Majid (dalam
fisika79wordpress,online), pengajaran
adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta
didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para
guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar. Sependapat dengan Majid, menurut Tardif (dalam
Muhibin,1987:35), pengajaran adalah memberi arti instruction secara lebih rinci
yaitu a preplanned, goal directed educational process designed tofacilitate
learning, artinya adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya
direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk
mempermudah belajar.
Jadi dari beberapa kesimpulan di
atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh
para pendidik dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar.
4. Perencanaan
Pembelajaran
Menurut Akhlan Husein dan Rahman
(1996:3), perencanaan pembelajaran adalah suatu proses penyusunan serangkaian
kegiatan untuk menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sependapat dengan
Husein dan Rahman, menurut Banghart dan Trull (dalam dheanurulagustina,online),
perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran,
penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran,
dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang
akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses yang di atur
sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik berupa penyusunan materi
pengajaran, penggunaan media, maupun model pembelajaran lainnya yang
dimaksudkan agar pelaksanaannya berjalan optimal.
B. KEGUNAAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Terdapat
beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar hamalik (pragmatikbahasaindonesia,online)
bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagi berikut.
1. Memberi
guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu
guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah
keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang
digunakan.
4. Membantu
guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa dan
mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi
kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi
yang baik dan metode yang tepat.
6. Membantu
guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang
up-todate pasa siswa.
C. PEMBELAJARAN
BAHASA SEBAGAI SUATU SISTEM
1. Pengertian
Sistem
Menurut
KUBI Poerwadarminta (dalam Husein dan Rahman,1997:7), sistem mengandung tiga
pengertian. Pengertian yang pertama, sistem yakni sekelompok bagian-bagian yang
bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Pengertian kedua, sistem
adalah sekelompok pendapat, peristiwa kepercayaan, yang disusun dan diatur
baik-baik. Sedangkan pengertian ketiga, sistem yaitu cara (metode) yang teratur
untuk melakukan sesuatu. Selanjutnya menurut Teknologi Instruksional (dalam
Husein dan Rahman,1997:7), sistem adalah serangkaian komponen/bagian yang saling
berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Pendapat tersebut didukung oleh buku Disain Instruksional
(Gafur,1982:14) yang menjelaskan sistem sebagai suatu gabungan dari
komponen-komponen yang terorganisir sebagai suatu kesatuan, dengan maksud untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah gabungan komponen yang bekerja sama dan saling
berpengaruh dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Ciri-ciri
Sistem
a.
Sistem memiliki tujuan. Tujuan inilah
yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tujuan
antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b.
Sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan. Adapun yang dimaksud dengan gabungan komponen
adalah gabungan yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai
tujuan sistem. Penunjang usaha tersebut ada yang tergolong ke dalam komponen
integral dan ada pula yang tergolong ke dalam komponen yang nonintegral. Komponen
integral adalah bagian dari sistem yang tidak boleh dipisahkan dari sistem
tersebut, Kehadirannya mutlak diperlukan, tanpa komponen ini tidak akan mencapai tujuan. Sedangkan komponen
nonintegral adalah bagian dari sistem yang apabila tidak berfungsi atau
dihilangkan tidak akan membekukan sistem.
c.
Sistem memiliki fungsi maksudnya suatu
sistem yang akan bergabung dengan komponen lain selalu mempunyai fungsi. Fungsi
inilah nantinya yang akan menentukan pentingnya sebuah sistem.
d.
Adanya interaksi dalam suatu sistem
maksudnya adalah komponen-komponen yang bergabung dalam sistem akan berinteaksi
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sistem tersebut.
e.
Adanya keterpaduan dalam suatu sistem
maksudnya adalah komponen-komponen dalam suatu sistem berpadu membentuk suatu
kesatuan agar mencapai tujuan yang ingin dicapai.
f.
Sistem mempunyai proses transformasi
atau proses pengubahan masukan menjadi hasil maksudnya adalah sistem dapat
mengubah sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem menjadi suatu yang lebih
bermanfaat dari sebelum benda tersebut dimasukan ke dalam sistem.
g.
Sistem punya mekanisme umpan balik
maksudnya adalah mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik,
yang mencuplik hasil dari masukan yang dimasukan ke dalam sistem. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
h.
Sistem mempunyai lingkungan atau
batas-batas maksudnya adalah lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan
atau menguntungkan sistem itu sendiri. Yang disebut batas sistem adalah pemisah
antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi,
ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
Pembelajaran sebagai suatu sistem
merupakan suatu pendekatan belajar yang menekankan hubungan sistemik antara
berbagai komponen dalam pembelajaran. Hubungan sistemik mempunyai arti bahwa
semua komponen yang terpadu dalam satu pembelajaran sesuai dengan fungsinya
saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu kesatuan. Hubungan
sistemik atau penekanan kepada sistem merupakan ciri pertama dari pembelajaran.
Ciri kedua adalah penekanan pada prilaku yang dapat diukur atau diamati.
Di
dalam suatu pembelajaran tentunya terdapat sebuah sistem agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terarah tepat sasaran. Apabila
sistem pendidikan nasional ingin lebih diorientasikan kepada penyiapan sumber daya
manusia era informasi maka yang terlebih dahulu dilakukan adalah pengembangan
sistem pembelajarannya.
D. KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN BAHASA
Karakteristik
perencanaan pengajaran menurut Akhlan dan rahman (1997:7) sebagai berikut.
1. Mengembangkan
hubungan interaksi yang baik diantara sesama manusia, dalam hal ini siswa dan
guru serta personal terkait.
2. Merupakan
suatu wahana atau wadah untuk mengembangkan segala potensi yang ada dan
dimiliki oleh anak didik.
3. Memiliki
sikap objektif rasio (teoat dan masuk akal), komprehesif dan sistematis menyeluruh
dan tersusun rapi).
4. Mengendalikan
kekuatan sendiri, bukan didasarkan atas kekuatan orang lain.
5. Didukung
oleh fakta dan data yang menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
6. Fleksibel
dan dinamis, artinya mudah disesuaikan dengan keadaan serta perkembangan ke arah
yang lebih baik dan maju.
KEPUSTAKAAN
Husein, Akhlan & Rahman. 1996. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Jakarta:
Depdiknas.
Gafur, Abdul. 1980. Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
Nurul, Dhea. 2012. “Perencanaan Pembelajaran”.
(online). (www.dheanurulagustina.blogspot.com,
11 Februari 2013).
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (online). (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelajaran.html,
11 Februari 2013).
Fisika79. 2011. “Pengertian Pengajaran”. (online). (http://fisika79.wordpress.com/2011/04/26/pendidikan-dan-pengajaran/,
11 Februari 2013).
PragmatikbahasaIndonesia. 2012. “Perencanaan
Pembelajaran”. (online). (http://pragmatikbahasaindonesia.blogspot.com/2012_05_01_archive.html,
12 Februari 2013).
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu