Senin, 04 Maret 2013

PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA


PERENCANAAN PENGAJARAN  BAHASA
A.    BATASAN
1.      Perencanaan
Menurut Akhlan Husein dan Rahman (1996:3), perencanaan adalah suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu pencapaian suatu hasil yang diharapkan. Sependapat dengan Husein, menurut Hidayat (dalam Husein,1996:3), perencanaan adalah sebagai suatu proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut asumsi Terry (dalam dheanurulagustina,online) ia menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.
Jadi dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan itu adalah hasil pemikiran yang berupa keputusan yang akan dilaksanakan. Pemikiran yang dirumuskan berupa perencanaan itu biasanya disusun logis, sistematis, rasional, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

2.      Pembelajaran
Akhlan Husein dan Rahman (1996:3) menyatakan bahwa pembelajaran mengandung pengertian proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (dalam dhenurulagustina,online), pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tarigan dan Husein (dalam dheanurulagustina,online) juga menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses belajar. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam memahami materi kajian yang tersirat dalam pembelajaran. Pembelajaran bersinonim dengan istilah proses belajar, kegiatan belajar, atau pengalaman belajar. Pembelajaran menjadi titik tolak dalam merancang, merencanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar bahasa Indonesia
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

3.      Pengajaran
Menurut Jones A. Majid (dalam fisika79wordpress,online),  pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Sependapat dengan Majid, menurut Tardif (dalam Muhibin,1987:35), pengajaran adalah memberi arti instruction secara lebih rinci yaitu a preplanned, goal directed educational process designed tofacilitate learning, artinya adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.

Jadi dari beberapa kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para pendidik dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

4.      Perencanaan Pembelajaran
Menurut Akhlan Husein dan Rahman (1996:3), perencanaan pembelajaran adalah suatu proses penyusunan serangkaian kegiatan untuk menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sependapat dengan Husein dan Rahman, menurut Banghart dan Trull (dalam dheanurulagustina,online), perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses yang di atur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik berupa penyusunan materi pengajaran, penggunaan media, maupun model pembelajaran lainnya yang dimaksudkan agar pelaksanaannya berjalan optimal.
B.     KEGUNAAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Terdapat beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar hamalik (pragmatikbahasaindonesia,online) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagi berikut.
1.      Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2.      Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3.      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4.      Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
5.      Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
6.      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up-todate pasa siswa.

C.     PEMBELAJARAN BAHASA SEBAGAI SUATU SISTEM
1.      Pengertian Sistem
Menurut KUBI Poerwadarminta (dalam Husein dan Rahman,1997:7), sistem mengandung tiga pengertian. Pengertian yang pertama, sistem yakni sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Pengertian kedua, sistem adalah sekelompok pendapat, peristiwa kepercayaan, yang disusun dan diatur baik-baik. Sedangkan pengertian ketiga, sistem yaitu cara (metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu. Selanjutnya menurut Teknologi Instruksional (dalam Husein dan Rahman,1997:7), sistem adalah serangkaian komponen/bagian yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pendapat tersebut didukung oleh buku Disain Instruksional (Gafur,1982:14) yang menjelaskan sistem sebagai suatu gabungan dari komponen-komponen yang terorganisir sebagai suatu kesatuan, dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
            Jadi dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah gabungan komponen yang bekerja sama dan saling berpengaruh dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.      Ciri-ciri Sistem
a.       Sistem memiliki tujuan. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tujuan  antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b.      Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Adapun yang dimaksud dengan gabungan komponen adalah gabungan yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem. Penunjang usaha tersebut ada yang tergolong ke dalam komponen integral dan ada pula yang tergolong ke dalam komponen yang nonintegral. Komponen integral adalah bagian dari sistem yang tidak boleh dipisahkan dari sistem tersebut, Kehadirannya mutlak diperlukan, tanpa komponen ini tidak  akan mencapai tujuan. Sedangkan komponen nonintegral adalah bagian dari sistem yang apabila tidak berfungsi atau dihilangkan tidak akan membekukan sistem.
c.       Sistem memiliki fungsi maksudnya suatu sistem yang akan bergabung dengan komponen lain selalu mempunyai fungsi. Fungsi inilah nantinya yang akan menentukan pentingnya sebuah sistem.
d.      Adanya interaksi dalam suatu sistem maksudnya adalah komponen-komponen yang bergabung dalam sistem akan berinteaksi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sistem tersebut.
e.       Adanya keterpaduan dalam suatu sistem maksudnya adalah komponen-komponen dalam suatu sistem berpadu membentuk suatu kesatuan agar mencapai tujuan yang ingin dicapai.
f.       Sistem mempunyai proses transformasi atau proses pengubahan masukan menjadi hasil maksudnya adalah sistem dapat mengubah sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem menjadi suatu yang lebih bermanfaat dari sebelum benda tersebut dimasukan ke dalam sistem.
g.      Sistem punya mekanisme umpan balik maksudnya adalah mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik hasil dari masukan yang dimasukan ke dalam sistem. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
h.      Sistem mempunyai lingkungan atau batas-batas maksudnya adalah lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Yang disebut batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
            Pembelajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan belajar yang menekankan hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pembelajaran. Hubungan sistemik mempunyai arti bahwa semua komponen yang terpadu dalam satu pembelajaran sesuai dengan fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu kesatuan. Hubungan sistemik atau penekanan kepada sistem merupakan ciri pertama dari pembelajaran. Ciri kedua adalah penekanan pada prilaku yang dapat diukur atau diamati.
Di dalam suatu pembelajaran tentunya terdapat sebuah sistem agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terarah tepat sasaran. Apabila sistem pendidikan nasional ingin lebih diorientasikan kepada penyiapan sumber daya manusia era informasi maka yang terlebih dahulu dilakukan adalah pengembangan sistem pembelajarannya.
D.    KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BAHASA
Karakteristik perencanaan pengajaran menurut Akhlan dan rahman (1997:7) sebagai berikut.
1.      Mengembangkan hubungan interaksi yang baik diantara sesama manusia, dalam hal ini siswa dan guru serta personal terkait.
2.      Merupakan suatu wahana atau wadah untuk mengembangkan segala potensi yang ada dan dimiliki oleh anak didik.
3.      Memiliki sikap objektif rasio (teoat dan masuk akal), komprehesif dan sistematis menyeluruh dan tersusun rapi).
4.      Mengendalikan kekuatan sendiri, bukan didasarkan atas kekuatan orang lain.
5.      Didukung oleh fakta dan data yang menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
6.      Fleksibel dan dinamis, artinya mudah disesuaikan dengan keadaan serta perkembangan ke arah yang lebih baik dan maju.





KEPUSTAKAAN

Husein, Akhlan & Rahman. 1996. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdiknas.
Gafur, Abdul. 1980. Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.
Nurul, Dhea. 2012. “Perencanaan Pembelajaran”. (online). (www.dheanurulagustina.blogspot.com, 11 Februari 2013).
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (online). (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelajaran.html, 11 Februari 2013).
Fisika79. 2011. “Pengertian Pengajaran”. (online). (http://fisika79.wordpress.com/2011/04/26/pendidikan-dan-pengajaran/, 11 Februari 2013).
PragmatikbahasaIndonesia. 2012. “Perencanaan Pembelajaran”. (online). (http://pragmatikbahasaindonesia.blogspot.com/2012_05_01_archive.html, 12 Februari 2013).





0 komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu