Senin, 12 November 2012

perihal karangan narasi


Pengertian Karangan Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).

Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

Narasi adalah suati karangan yang biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi adalah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).

Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1.) berbentuk cerita atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) menurut perkembangan dari waktu ke waktu, 4.) disusun secara sistematis.

2. Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136)

- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

- dirangkai dalam urutan waktu.

- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

- ada konfiks.

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:

- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.

- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.

- Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.

- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
       Setiap karangan mempunyai karakter atau ciri-ciri tersendiri sebagai pembeda dengan jenis karangan yang lain. Sujanto (1988:111) berpendapat bahwa ciri utama narasi adalah gerak atau perubahan dari keadaan suatu waktu menjadi keadaan yang lain pada waktu berikutnya, melalui peristiwa-peristiwa yang berangkaian.

       Pendapat lain dikemukakan oleh Nursisto (1999:32) yang menyatakan bahwa ciri-ciri narasi, yaitu (1) bersumber dari fakta atau sekadar fiksi, (2) berupa rangkaian peristiwa, dan (3) bersifat menceritakan.

        Sebuah karangan narasi dapat bersumber dari kejadian yang benar-benar terjadi atau dialami (nyata atau fakta). Misalnya, ketika melihat terjadinya kecelakaan, bencana alam, dan lain sebagainya, dengan catatan hal tersebut benar-benar terjadi bukan rekayasa. Karangan tersebut disebut sebagai karangan narasi yang bersumber dari fakta.

         Selain bersumber dari fakta, karangan narasi juga bisa bersumber dari fiksi, yaitu hasil imajinasi atau rekayasa bukan atas dasar kejadian sebenarnya. Kemudian, ciri karangan narasi selanjutnya yaitu berupa rangkaian terjadinya suatu peristiwa, adanya hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Selanjutnya, ciri karangan narasi yang paling khas adalah menceritakan (kronologis peristiwa).

            Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfik. Selain alur cerita, konflik dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Semi (2003:31) sebagai berikut: 1) berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis, 2) kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya, 3) berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik, 4) memiliki nilai estetika, dan 5) menekankan susunan secara kronologis.

          Pendapat relevan dikemukakan oleh Keraf (dalam Caray 2009) ciri-ciri karangan narasi, yaitu 1) menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan, 2) dirangkai dalam urutan waktu, 3) berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?, dan 4) ada konflik.

       Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu, dan memiliki konflik. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

         Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan ciri-ciri karangan narasi yaitu (1) berupa rangkaian kejadian atau peristiwa, (2) latar yang berupa latar waktu dan tempat terjadinya peristiwa, (3) alasan atau latar belakang pelaku mengalami peristiwa, (4) ada pelaku atau tokoh yang mengalami peristiwa, dan (5) menekankan susunan kronologis.

 3. Langkah-langkah/teknik menulis karangan narasi

1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan

2.) tetapkan sasaran pembaca kita

3.) rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur

4.) bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita

5.) Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwasebagai pendukung cerita
6.) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.



0 komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu