Minggu, 11 November 2012

hakikat membaca kreatif


Hakikat Membaca Kreatif
Tarigan (dalam Pratiwi, 2007: 73) dalam pembahasan tentang maksud kegiatan membaca, menyatakan ada dua tujuan membaca, yakni tujuan behavioral, dan tujuanekspresif.  Tujuan behavioral diarahkan pada kegiatan membaca untuk memahami makna kata, keterampilan studi, dan pemahaman.  Tujuan ekspresif terkandung dalam kegiatan membaca pengarahan diri, interpretative, dan membaca kreatif.
Dari uraian tersebut, membaca kreatif merupakan kegiatan membaca yang bertujuan ekspresif.  Membaca kreatif bertujuan agar pembaca terampil berkrasi dalam hal-hal dramatisasi, interpretasi lisan, narasi pribadi, ekspresi tulis, dan ekspresi visual.  Batasan yang dikemukakan Tarigan lebih condong ke membaca dengan bahan bacaan karya fiksi.
Harras dan Sulistianingsih (dalam Pratiwi, 2007: 73), dengan mengutip dariDictionary of Reading, menuliskan bahwa membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengombinasikan pengetahuan sebelumnya yang pernah didapatkan pembaca.  Dengan membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati ide-ide lalu membanding-bandingkannya dengan ide sejenis yang terdapat dalam bahan bacaan lain.  
Batasan lain tentang membaca kreatif dikemukakan oleh Moorman dan Ram(dalam Pratiwi, 2007: 74).  Menurut mereka, membaca kreatif adalah tugas membaca yang diterapkan pada teks-teks yang mengandung konsep-konsep baru bagi pembaca,  jika dikaitkan dengan kemampuan pembaca kreatif menurut Nurhadi (dalam Pratiwi, 2007: 73) batasan ini, antara lain berkenaan dengan kemampuan pembaca membaca buku baru, kemudian mampu menilis resensi atas buku tersebut.
Dalam membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati ide-ide yang dikemukakan penulis, kemudian membandingkannya.  Proses lebih penting dari kegiatan membaca kreatif itu tidak sekedar menangkap makna dan maksud bahan bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kualitas hidupnya. Pembaca juga diharapkan dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari bacaannya. Dengan menerapkan informasi yang diharapkan, kualitas hidup pembaca akan lebih terarah dan meningkat.
Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakanimajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya.  Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru.  Proses membaca kreatif ini menurut Syafi’ie (diakses 16 mei 2012) dimulai dari memahami bacaan secara literal kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran baru.
Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa membaca kreatif adalah suatu kegiatan di mana terjadi sebuah proses untuk mendapatkan nilai tambah dari pengertahuan baru yang terdapat dalam bacaan. Caranya, dengan mengidentifikasikan ide-ide yang menonjol atau mengombinasikan dengan pengetahuan yang pernah diperoleh sebelumnya.

2.4       Karakteristik Membaca Kreatif
Karakteristik membaca kreatif yang dikemukakan oleh Nurhadi (dalam Pratiwi, 2007: 74) adalah sebagai berikut:
1.    Kegiatan membaca kreatif tidak berhenti sampai pada saat pembaca menutup buku.
2.    Mampu menerapkan hasilnya untuk kepentingan hidup sehari-hari.
3.    Munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca.
4.    Hasil membacanya berlaku sepanjang masa.
5.    Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan.
6.    Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacanya.
7.    Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
8.    Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
9.    Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan.
10.     Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
11.     Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
12.     Semakin kaya ide baik dalam meningkatan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
13.     Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
14.     Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.




Selanjutnya, Nurhadi (dalam Pratiwi, 2007: 75)  menuliskan bahwa kemampuan membaca kreatif meliputi:
1.    Kemampuan membuat ringkasan;
2.    Kemampuan membuat kerangka bacaan;
3.    Kemampuan menyusun resensi;
4.    Kemampuan menerapkan isi bacaan dalam konteks kehidupan sehari-hari;
5.    Kemampuan membuat easi balikan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa pembaca kreatif mampumenarik simpulan dari fakta yang dibacanya.  Hal ini terwujud dalam kemampuan membuat ringkasan dan membuat kerangka bacaan.  Selain itu, pembaca kreatif juga mampu melanjutkan pemikiran penulis dalam bentuk menyusun resensi, menerapkan hasil bacanya dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu menulis esai balikan atas bacaan yang telah dibacanya.

2.5       Penerapan Metode Membaca Kreatif
Penerapan metode membaca kreatif meliputi menarik simpulan dari fakta yang dibaca, dan melanjutkan pemikiran penulis.

a.  Menarik Simpulan dari Fakta yang Dibaca
Dalam dictionary of reading, dikatakan bahwa membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru, yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol.  Frasa “dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol” bermakna bahwa pembaca kreatif harus mampu menemukan ide-ide penting dalam bacaan, yang berupa fakta.  Setelah menemukan fakta-fakta tersebut, tindak lanjut pengungkapannya adalah mampu membuat ringkasan atau membuat kerangka bacaan. 

b.  Melanjutkan Pemikiran Penulis
Selain kemampuan membuat ringkasan dan membuat kerangka bacaan, dalam melanjutkan pemikiran penulis, ada tiga kemampuan yang perlu diterapkan seorang pembaca kreatif, yaitu kemampuan menyusun resensi, kemampuan menerapkan isi bacaan dalam konteks kehidupan seharu-hari, dan kemampuan menyusun esai balikan.
            Menulis resensi adalah wujud atau bukti bahwa kegiatan membaca kreatif tidak berhenti sampai pada  saat pembaca menutup buku.  Adapun kemampuan menerapkan hasil bacaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan bahwa pembaca kreatif mampu menerapkan hasil bacaannya untuk kepentingan sehari-hari.  Dan kemampuan menyusun esai balikan sebagai perwujudan bahwa pembaca kreatif mampu menulis esai balikan,  terhadap esai yang telah dibacanya.  Ketiga kemampuan tersebut merupakan bentuk kegiatan seorang pembaca kreatif untuk menindaklanjuti pemikiran penulis (Pratiwi, 2007:72).

MEMBACA KREATIF
 Pengertian Membaca Kreatif.
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati ide-ide yang dikemukakan penulis, kemu-dian membanding-bandingkannya.
Proses lebih penting dari kegiatan membaca kreatif itu tidak sekadar menangkap makna dan maksud bahan bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kualitas hidupnya. Pembaca juga diharapkan dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari bacaannya. Dengan menerapkan informasi diharapkan, kualitas hidup pembaca akan lebih terarah dan meningkat. Kalau ternyata begitu selesai membaca tidak ada tindak lanjutnya, berarti ia bukan pembaca kreatif.
Dalam diri seorang pembaca kreatif secara otomatis akan tampak sejumlah kemajuan, baik dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan kata lain, tingkatan membaca kreatif lebih tinggi daripada membaca literal atau kritis.
 Manfaat Membaca Kreatif.
Membaca kreatif akan memberikan banyak manfaat dalam berbagai bidang. Misalnya, wacana tentang siraman rohani, pemikiran para budayawan, informasi cara merawat kesehatan tubuh, informasi soal cara membuat makanan atau barang.
Ada juga yang memberikan informasi soal cara memanfaatkan lahan milik kita, misalnya membudidayakan tanaman hias, tanaman obat, dan lain-lain. Apabila Anda tertarik untuk memelihara ternak atau tanaman, dari buku pun Anda dapat belajar cara merawatnya, memilih pupuk atau pakan yang diperlukan, dan sebagainya. Pilihan lain untuk menambah pengetahuan antara lain, cara membuat bangunan dan menata ruangan secara artistik, termasuk cara merenovasi suatu bangunan agar terkesan lebih nyaman dan indah.
 Tujuan Membaca Kreatif.
 Memahami informasi yang didapat dengan lebih mendalam.
 Mengetahui sesuatu dengan lebih mendalam.
 Contoh Membaca Kreatif.
Seorang mahasiswa/pembaca saat membca sebuah buku tidak akan berhenti disitu saja, tetapi ia selalu mencatat sesuatu yang dianggap penting, menandai sesuatu yang dianggap sulit/asing, dan selalu mengaplikasikannya dengan kehidupannya serta meningkatkan bacaannya.


0 komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu