Media massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak
(menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa adalah
faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman
klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari
media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi
(Rakhmat, 2001)
Media
menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat
akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang
berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak,
(2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan
(3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat
ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah
ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin,
2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385-pengertian-media-massa/#ixzz25eQJpaql
Media
massa merupakan faktor yang berpengaruh kuat pada pola pikir para
siswa di era informasi yang berkembang pesat saat ini. Menurut Kuswandi(1996: 69)
Media
massa dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut:Media kb. sarana, alat ; sarana komunikasi bagi masyarakat bisa
berupakoran, majalah, tv, radio siaran,
telepon, internet, dsb; Media cetak kb.alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam bentuk cetakan sepertikoran, majalah dsb. Media
elektronik kb. Sarana atau media yang berupaelektronik seperti radio dan
televisi. (Fajri & Senja, 2003: 557)
.Komunikasi massa menurut
Wahyudi (1992: 8) memiliki dua makna yaitu“Proses komunikasi dengan massa dapat
dilakukan secara langsung seperti dalam pidato (retorika), dapat juga dengan sarana media massa. dan proses komunikasidengan penggunaan media
massa”
Menurut Alex Sobur, media (pers) sering disebut banyak orang
sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang
dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan
sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Bahkan, media, terlebih dalam posisinya
sebagai suatu institusi informasi, dapat pula dipandang sebagai faktor yang
paling menentukan dalam proses-proses perubahan sosial-budaya dan politik. Oleh
karena itu, dalam konteks media massa sebagai institusi informasi, Karl
Deutsch, menyebutnya sebagai “urat nadi pemerintah” (the nerves of government).
Alex Sobur sendiri mendefinisikan media massa
sebagai: “Suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum
tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi
yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena media juga dapat
berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan
suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam
konteks kehidupan yang lebih empiris.”
Berdasarkan pendefinisian media massa menurut
Alex Sobur, saya memahami bahwa media massa merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menyebarkan pendapat umum (opini publik) dari pihak-pihak dominan,
misalnya saja pemerintah. Biasanya kelompok dominan menggunakan media massa
untuk melakukan pengkonstruksian realitas yang berujung pada upaya legitimasi
masyarakat terhadap suatu wacana.
Louis Althusser, menulis bahwa, “Media, dalam
hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis, terutama karena
anggapan akan kemampuannya sebagai saran legitimasi. Media massa sebagimana
lembaga-lembaga pendidikan, agama, seni, dan kebudayaan, merupakan bagian dari
alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis guna membangun kepatuhan
khalayak terhadap kelompok yang berkuasa (ideological states apparatus).”
Namun, pandangan Althusser tentang media ini
dianggap Antonio Gramsci, dalam Al-Zastrouw, mengabaikan resistensi ideologis
dari kelas tersubordinasi dalam ruang media. Bagi Gramsci, media merupakan
arena pergulatan antarideologi yang saling berkompetisi (the battle ground for
competing ideologies).
Antonio Gramsci dalam Alex Sobur melihat,
“Media sebagai ruang di mana berbagai ideologi di representasikan. Ini berarti,
di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat
legitimasi, dan kontrol atas wacana publik. Namun di sisi lain, media juga bisa
menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan. Media bisa menjadi alat untuk
membangun kultur dan ideologi dominan bagi kepentingan kelas dominan, sekaligus
juga bisa menjadi instrumen perjuangan bagi kaum tertindas untuk membangun
kultur dan ideologi tandingan.”
Dari semua penjabaran mengenai media massa,
saya menyimpulkan, media massa merupakan alat atau sarana penyebaran ideologi
kelompok dominan, alat legitimasi, dan alat kontrol sosial atas wacana publik.
Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya praktek diskursif oleh media
terhadap kelompok-kelompok marjinal, yang ditekan oleh kelompok dominan
(penguasa). Bahkan, praktek diskursif tadi dapat dimanfaatkan media sebagai
alat legitimasi atau pembenaran-pembenaran terhadap suatu konteks permasalahan
yang tidak sesuai dengan ideologi dominan.
Alex Sobur berpendapat, bahwa isi media pada
hakekatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat
dasarnya. Begitu juga media cetak, isi media cetak menggunakan teks dan bahasa.
Bentuk-Bentuk Media Massa
Sumber : http://oliviadwiayu.wordpress.com
1. Surat Kabar
Menurut
Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama
media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif
tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, (2) to
comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam
focus berita, (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang
membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi Sekunder media adalah
: (1) untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang
diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu, (2) memberikan
hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus,
(3) melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan
memperjuangkan hak.
A. Sejarah Singkat Surat
Kabar di Indonesia
Zaman Belanda, di Jakarta
terbit Javasche Courant tahun 1828 isinya tentang berita resmi pemerintah,
berita lelang dan berita kutipan harian di Eropa. Surat kabar pada masa itu
tidak mempunyai arti secara politis karena lebih merupakan surat kabar
periklanan. Tirasnya mencapai 1000-1200 eksemplar setiap kali terbit. Pada
tahun 1885 terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda dan 12 surat kabar
berbahasa Melayu satu berbahasa Jawa yang terbit di Solo.
Zaman Jepang
Jepang
datang, surat kabar diambil alih secara pelan-pelan. Beberapa surat kabar
disatukan dengan alasan untuk menghemat alat-alat, tenaga. Tujuan sebenarnya
adalah agar pemerintah dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar.
Kantor Berita Antara pun diambil alih dan diteruskan oleh kantor Berita
Yashima. Surat kabar bersifat propaganda dan memuji-muji pemerintah dan tentara
Jepang.
Zaman Kemerdekaan
Surat
kabar yang diterbitkan pada masa itu merupakan tandingan dari surat kabar yang
diterbitkan pemerintahan Jepang. Pada zaman ini, banyak sekali pembredelan
surat kabar karena isi bersifat propaganda bagipemeritnah pada waktu itu,
seperti surat kabar Berita Indonesia, Harian rakyat, Soera Indonesia.
Zaman Orde Lama
Setelah dekrit 5 Juli 1959,
terdapat larangan kegiatan politik, termasuk pers. Persyaratan mendapatkan SIT
dan Surat Izin Cetak diperketat.
Zaman Orde Baru
Pertumbuhan pers cukup marak
di satu pihak cukup menggembirakan, tapi di pihak lain perlu diwaspadai.
Pertumbuhan pers yangbebas dan merdeka, suatu pertanda bahwa kehidupan
demokrasi terjamin. Penggunaan hak kebebasan pers yang kurang wajar dan
bertanggung jawab, masih banyak surat kabar yang terdorong oleh tujuan komersil
ataupun motif lainnya menyajikan berita-berita sensasional yang pada gilirannya
akan dapat merusak stabilitas nasional. Pemerintah memberikan ganjaran berupa
pencabutan Surat Izin Terbit, dan Surat izin Usaha Penerbitan Pers, seperti
Sinar Harapan, tabloid Monitor dan Detik, majalah Tempo dan Editor.
B. Fungsi Surat Kabar
Dari
empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasive), fungsi
yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan
tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap
peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi hiburan dapat ditemukan pada
rubric artikel ringan, feature, komik atau kartun seta cerita bersambung.
Fungsi mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk
rencana atau editorial dan rubric opini. Fungsi pers bertambah, yiatu sebgai
alat kontrol sosial yang konstruktif.
C. Karakteristik Surat Kabar
Untuk
dapat memanfaatkan media massa secara maksimal dan tercapainya tujuan
komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan kekurangan
media tersebut. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup: publisitas, periodisitas, universalitas, aktualitas dan
terdokumentasikan.
Untuk
menyerap isi surat kabar, dituntut kemampuan intelektualitas tertentu. Khalayak
yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar begitu juga yang
berpendidikan rendah.
D. Kategorisasi Surat Kabar
Dilihat
dari ruang lingkupnya, surat kabar nasional, regional, dan local. Ditinjau dari
bentuknya, ada surat kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari bahasa yang
digunakan, ada surat kabar Berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa
Daerah.
2. Majalah
Menurut
Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama, yakni: (1)
general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2) business publication
(majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan
majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbita berkala), (5) Public
Relations Magazines (Majalah Humas).
A. Sejarah Majalah Di Indonesia
Keberadaannya
dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama
Panja raja pimpinan Markoem Djojo Hadisoeparto
Awal Kemerdekaan
Majalah Revue Indoensia yang
diterbitkan oleh Soemanang, SH telah mengemukakan gagasannya perlunya
koordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Terbit
semuanay dengan satu tujuan, yaitu menghancurakan sisa-sisa kekuasaan Belanda,
mengobarkan semangat perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa
persatuan nasional utnuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan
rakyat.
Zaman Orde Lama
Penguasa Perang Tertinggi
mengeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh
Indonesia. Pedoman itu intinya adalah surat kabar dan majalah wajib menjadi
pendukung, pembela dan alat penyebar. Pada masa ini perkembangan majalah tidak
begitu baik, karena relative sedikit majalah yang terbit.
Zaman Orde baru
Banyak majalah yang terbit
dan cukup beragam jenisnya. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa
Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.
B. Kategori majalah
Tipe
majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju, artinya redaksi sudah
menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya. Kategori majalah pada masa Orde
baru; majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria,
anak-anak, ilmiah popular, umum, hukum, pertanian, humor, olahraga, daerah.
C. Fungsi Majalah
Fungsi majalah mengacu pada
sasaran khalayak yang spesifik.
D. Karakteristik Majalah
Majalah
media yang paling simple organisasinya, relative lebih mudah mengelolanya,
serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah tetap dibedakan dengan surat
kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri : Penyajian lebih dalam,
Nilai aktualitas Lebih lama, Gambar/Foto lebih banyak, Cover/sampul sebagai
daya tarik.
3. Radio
Radio
adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan
perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan
melengkapi dengan media lainnya.
Keunggulan
radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di
kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya.
A. Sejarah Radio di Indonesia
Zaman Belanda
Siaran pertama di
Indonesiaialah bataviase radio siaran Vreniging (BRV) di Batavia yang resminya
pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih dijajah Belanda dan
berstatus swasta, kemudian berdirilah radio di daerah karena mendapat bantuan
dari Hindia Belanda.
Zaman Jepang
Radio siaran yang tadinya
berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama
Hoso Kanri Kyoku, merupakan pusat radio yang berkedudukan di Jakarta. Namun
beberapa pemuda secara sembunyi-sembunyi mendengarkan siaran luar negeri,
sehingga mereka dapat mengetahui bahwa pada Jepang telah menyerah kepada
sekutu.
Zaman Kemerdekaan
Ketika proklamasi tidak dapat
disiarkan melalui siaran radio, karena masih dikuasai oleh Jepang. Baru pada
tanggal 18 Agustus naskah proklamasi dapat didengar di seluruh tanah air.
Tanggal 11 September dibentuk sebuah organisasi radio siaran (RRI).
Zaman Orde baru
Peran
dan fungsi radio ditingkatkan selain berfungsi sebagai media informasi dan
hiburan, pada masa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan acara
pendidikan dan persuasi. Selanjutnya, station RRI regional juga membantu
menginformasikan program-program pemerintah, seperti Keluarga Berencana,
kebersihan lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita.
B. Radio Siaran Sebagai The
Fifth Estate
Surat kabar memperoleh
julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan
kelima atau the fifith estate. Karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi
kontrol sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lain yakni memberi
informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya
tarik.
C. Karakteristik Radio Siaran
Pada Radio siaran terdapat
cara tersendiri, yakni apa yang disebut radio siaran style atau gaya radio
siaran. Gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencakup
: Imanjinatif, Auditori, Akrab, Gaya Percakapan.
4. Televisi
Dari
semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton
televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.
Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan televise
kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi, kini sedikitnya
terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah dikembangkan :
Over the air reception of network and local station program, Cable, Digital
Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS).
A. Siaran Televisi di Indonesia
Dimulai
pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan berlangsungnya pembukaan pesta
olah raga Asean Games di Senayan. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara
rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya. Sejalan dengan
kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai
wilayah, pada tanggal 16 Agustus 1976 diresmikan penggunaan satelit Palapa A2,
selanjutnya Palapa B, Palapa B-2, Palapa B2R dan Palapa B-4 yang diluncurkan
tahun 1992.
Televisi
siaran dan radio siaran, serta media lainnya berperan saling mengisi. Televise
siaran menggeser radio siaran mungkin dalam hal porsi iklan.
B. Fungsi Televisi
Memberikan
informasi, menghibur dan memujuk.Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media
televisi. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh
hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
C. Karakteristik Televisi
Ditinjau
dari stimulasi alat indera, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya
satu alat indera yang mendapat stimulus, yaitu : Audiovisual, Berpikir dalam
Gambar, Pengoperasian lebih Kompleks
D. Faktor yang perlu diperhatikan
Pesan
yang akan disampaikan melalui media televisi, memerlukan
pertimbangan-pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak
sasaran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan itu adalah pemirsa, waktu,
durasi dan metode penyajian.
5. Film
Gambar
bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi
media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi
aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi
secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh
estetika.
A. Perfilman di Indonesia
Film
pertama yang diputar berjudul lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada
tahun 1926 oleh David. Pada saat perang Asia Timur Raya di penghujung tahun
1941, perusahaan perfilman yang diusahakan oleh orang Belanda dan Cina itu
berpindah tangan kepada pemerintah Jepang. Jepang telah memanfaatkan film untuk
media informasi dan propaganda. Setelah proklamasi kemerdekaan, maka pada
tanggal 6 Oktober 1945 Nippon Eiga Sha diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia atau BFI bersamaan dengan
pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta. BFI bergabung dengan Perusahaan Film
Negara, yang pada akhirnya berganti nama menjadi Perusahaan Film Nasional.
B. Fungsi Film
Khalayak
menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung fungsi
informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Film nasional dapat digunakan
sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and
character building. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang
objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari
secara berimbang.
C. Karakteristik Film
Faktor-faktor
yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah layar lebar, pengambilan
gambar, konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis
D. Jenis-jenis Film
Bagi
seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui jenis-jenis film agar dapat
memanfaatkan film tersebut sesuai dengan karakteristiknya. Film dapat
dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film dokumenter, dan film
kartun
6. Komputer dan Internet
Situs
juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata.
Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai
tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap
minggunya.
Industri
media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik perangkat
keras kompputer, perangkar lunak komputer. Content provider adalah yang mengembangkan
isi dan database yang didistribusikan melalui jaringan komputer. Bagian dari
perangkat lunak komputer terdapat pula Internet Service Provider (ISPs), yakni
perusahaan yang menjual akses internet.
Bisnis
perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum : (1) the computer
terdiri dari supercomputers, mainframes, maincomputers, workstations dan
personal computer (2) storage devices (3) peripheral seperti printer dan modem
(4) komponen atau material komputer.
Perangkat
lunak komputer terbagi ke dalam tiga bidang utama, (1) prepackeged software,
yang merancang sistem terpadu untuk penggunaan lebih luas dan otomatis (2)
prepackage software, yang menyediakan aplikasi-aplikasi program populer seperti
word processing, electronicspreadsheet, computer games untuk personal computer
(3) software industry, untuk pembuatan gambar bergerak atau film.
Menurut
Laquey, internat merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana bagi para
peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras
menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Saat ini internet telah
tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan
komunikasi yang tak dapat diabaikan.
Menurut
Laquey, asal mula internet adalah tercipta suatu ledakan tak terduga di tahun
1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian
Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Misi awalnya sederhana yaitu mencoba
menggali teknologi yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai
sumber daya jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet
berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lain yang kemudian saling
berhubungan. 25 tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu ’organisme’
yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan
jaringan.
Sebagian
besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan
dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan
karena internet memang lahirr dari benih penelitian.
Menurut
LaQuey yang membedakan internet (dan Jaringan global lainnya) dari teknologi
komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat
dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap
penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang.
Internet
unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi
pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat
saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan
begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.
Menurut Reddick dan King (1996), informasi yang menarik,
tepat waktu dan cermat sangat penting untuk jurnalisme yang baik
Berikut adalah tip-tip untuk
membaca surat kabar dengan cepat.
1.
Pertama, kenali organisasi dan tata letaknya.
Banyak orang yang membaca surat kabar berjam-jam dari depan ke belakang, tapi
begitu selesai ditutup seperti tidak mendapatkan manfaat apapun.
2.
Cara terbaik adalah dengan melakukan
"preview" terlebih dahulu. Layangkan pandangan ke seluruh penampang
halaman. Sapu judul-judulnya, pilih artikel yang akan Anda baca secara lebih
saksama. Misalnya, membaca Kompas yang rata-rata seharinya memiliki 52 halaman,
maka kita lihat dulu sekilas halaman depan untuk mengetahui
"headlines"-nya. Baca juga indeks atau ringkasan dari masing-masing
yang ada di bundel. Ini membantu untuk memenuhi kebutuhan kita, apa yang perlu
kita ketahui, atau paling tidak untuk mengetahui pokok-pokoknya secara sekilas.
3.
Baca paragraf yang memuat tujuan atau inti dari
berita yang ditulis, biasanya langsung di bawah judul atau subjudul. Kalau
sudah mendapatkan inti berita, pindah ke berita lain. Berita-berita ulangan
tidak perlu dibaca.
4.
Frasa-frasa yang sudah diketahui tidak usah
dibaca, misalnya, "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi
pengganti Megawati mengatakan ...." Baca langsung apa yang dikatakan.
5.
Lakukan "skimming" dan
"scanning" artikel yang merupakan bidang perhatian Anda. Dapatkan
petunjuk dari skimming dan scanning itu kalau perlu, baru Anda membaca secara
keseluruhan.
6.
Baca tajuk rencana dengan cerdas. Paragraf
pertama dan kedua biasanya berisi tentang apa yang akan dikomentari. Tatap
sebentar, kalau Anda sudah paham apa yang akan dikomentari, lewati. Kemudian
baca langsung kedua paragraf terakhir, ini merupakan komentar, opini,
kesimpulan dari tajuk itu. Sedang bagian isi (tengah, merupakan analisanya,
kalau merasa perlu, baru dibaca).
7.
Lembaran-lembaran lain cukup Anda buka hanya
untuk mengetahui kalau-kalau ada yang memang patut dibaca.
8.
Membaca surat kabar cukup 15 menit, meski hari
ini ada 52 halaman.
Diambil
dan disunting seperlunya dari:
Judul buku
|
:
|
The Power of Speed Reading
|
and the Art of Library (buku
seminar)
|
||
Penulis
|
:
|
Soedarso
|
Penerbit
|
:
|
Kelompok Kompas Gramedia
|
Halaman
|
:
|
6 -- 7
|
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu