20 Fakta Mengerikan
Mengenai Masa Depan Manusia dan Bumi
Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita
bergantung pada bumi untuk bertahan hidup. Kita akan binasa semuanya
apabila bumi hancur oleh berbagai sebab. Kedengarannya menakutkan sekali,
tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas. Penggunaan
sumber daya bumi secara serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan
kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
1.
Pemanasan
global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi
iklim di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami
dan kelaparan akibat kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk
mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan. Bumi
berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita
manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat
dan tidak terkendali.
2.
Peningkatan
kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang
terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai cara. Banjir dahsyat
yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang
selamanya. Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya
penyakit serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan dan tanaman
menjadi punah.
3.
Terjadinya
perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang
hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota
penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan
dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu
kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
4.
Produksi
minyak mengalami peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan
itu berarti awal dari penurunan. Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi
energi global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga
sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk
melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.
Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup seluruh
manusia di bumi secara signifikan.
5.
Mobil
mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat
transportasi. Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar
mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan bertambah hingga
satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2
selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak
bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer
bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor,
selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin
pembangkit tenaga listrik.
6.
Karena
peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air
bertahan di udara untuk membentuk awan. Hal ini berarti hujan akan
menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian
juga menurun. Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu
periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua
Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara. Sedangkan populasi penduduk
bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
7.
Sejak
Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah
membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.
8.
Atmosfer
bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal
Revolusi Industri.
9.
Hasil
pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke
dalam atmosfer bumi setiap tahunnya. Hanya separuhnya yang diserap oleh
hutan-hutan dan samudera.
10.
Hutan
hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi. Sekarang hanya tersisa
sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan
habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan
lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara
industri dan berkembang.
11.
Hampir
separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau
pasti terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh
penebangan hutan-hutan hujan.
12.
Perkiraan
para ahli bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga
setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama dengan
50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di
hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit
yang mengancam hidup manusia. Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual
ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25% dari
perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan
hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini
telah diuji coba oleh para ilmuwan.
13.
Penebangan
hutan yang merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan
oleh terhambatnya penyerapan kembali CO2.
14.
Wabah
penyakit terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air
dan tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan
rendah.
15.
Di
tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan
iklim dan lingkungan. Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan
mencapai 8,3 milyar.
16.
Tahun
2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.
17.
Karena
menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik
dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.
18.
Luas
padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu
bumi. Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi pangannya
karena hal ini.
19.
Kadar
karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.
20.
Efek
berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara
yang negatif. Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan bumi dalam
berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan dan penyakit,
pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-mesin perang,
termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan dan tanah untuk
perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.
Sebuah pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk
ikut membantu kelestarian alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti
dan signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat
kerusakan dan kehancuran bumi?
0 komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran
tapi jangan kejam kejam amat yak.huhu